SIKAP GURU YANG DAPAT MEMATIKAN KREATIVITAS SISWA

SIKAP GURU YANG DAPAT MEMATIKAN KREATIVITAS SISWA

        Seorang guru memiliki banyak tugas, baik yang terikat dinas maupun di luar dinas yang berbentuk pengabdian dalam belajar mengajar. Guru mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing dan memberikan fasilitas belajar bagi para peserta didiknya untuk mencapai tujuan. Selain itu guru juga mempunyai tanggung jawab untuk melihat segala sesuatu yang terjadi di dalam kelas untuk membantu proses perkembangan siswa dalam belajar. 

        Guru adalah pribadi yang selalu digugu dan ditiru, menjadi seorang guru itu tidaklah mudah karena guru merupakan suatu profesi atau jabatan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Menjadi seorang guru bukanlah sebatas mengajar dikelas, tetapi guru juga berperan sebagai orang tua kedua bagi peserta didik. Guru tidak hanya mengajarkan atau mentransfer ilmu, tetapi lebih ke mendidik, mengayomi, membentuk peserta diidk menjadi pribadi yang baik dan berakhlakul qarimah. Namun demikian, kadang-kadang guru juga bisa berubah menjadi sosok yang dapat mematikan kreativitas anak, apakah kita termasuk guru yang demikian?

        Berikut ini beberapa sikap guru yang dapat mematikan kreativitas peserta didik, antara lain:

1. Mengabaikan potensi anak

sumber: edukasi.kompas.com

Sebagai seorang pendidik, kita harus mampu menggali potensi setiap anak. karena setiap anak terahir dengan kecerdasan yang berbeda. Mengabaikan potensi anak sama dengan menggagalkan masa depannya.

2. Kurang Menghargai

sumber: klikdokter.com

Hal kecil yang mungkin luput dari perhatian guru tetapi dapat mematikan kreativitas anak adalah kurangnya sikap menghargai. Setiap anak pasti akan melalui proses panjang untuk menjadi seseorang yang lebih baik. Jangan sekali-kali meremehkan dan tidak menghargai hasil karya anak, walupun sekecil apapun. Berilah penghargaan walaupun hanya dengan jempol, tepuk tangan, pujian, dsb. Krena hal-hal kecil tersebut sangat berpengaruh terhadap anak dalam mengembangkan bakat dan potensinya. 

3. Tidak memberi ruang untuk anak

                                                            sumber: edukasi.kompas.com

Semua anak mempunyai penasaran atau rasa ingin tau terhadap sesuatu yang baru dilihat atau didengar. Jangan heran ketika anak mengajukan berbagai pertanyaan tanpa henti kepada guru, disini kesabaran dan keikhlasan kita sebagai guru sangat diuji. Walaupun pertanyaan tersebut kadang-kadang membingungkan dan susah mendapatkan jawaban atau kalau dalam bahasa Aceh sering disebutkan "teumanyoeng troh bak guda toh iek", tapi jangan pernah mengabaikan pertanyaan tersebut apalagi sampai memarahinya agar tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang menurut kita tidak penting. sikap mengabaikan, memarahi, mengalihkan topik akan mematikan rasa ingin tahu si anak. perlu diketahui bahwa pola pikir anak dengan orang dewasa itu berbeda, oleh karena itu teruslah memberi ruang bagi anak untuk bereksplorasi. 

 

4. Memberikan komentar negatif

sumber : winnetnews.com

Mungkin karena faktor kelelahan dan emosi, guru secara tidak sengaja memberikan komentar buruk pada siswa, misalnya “Itu saja tidak bisa, apa sih yang kamu bisa? dasar bodoh!". Stop berkata demikian, karena kalimat- kalimat negatif seperti itu mampu mematahkan semangat siswa. Siswa akan merasa dirinya tidak mampu melakukan apa yang diinginkan gurunya. Kondisi ini tentu akan memicu turunnya kreativitas, karena takut dijudge, atau diremehkan. Kalaupun siswa melakukan suatu kesalahan, sebaiknya bimbing anak agar menjadi lebih baik.

5. Banyak melarang

sumber: health.detik.com

Melihat tingkah anak-anak yang bebagai macam, kadang membuat guru kehabisan cara menghandlenya. Hal jitu yang sering digunakan guru yaitu dnegan melarangnya. tanpa kita sadari larangan-larangan tersebut dapat menghambat anak dalam berkreasi, bahkan dapat menimbulkan rasa penasaran sia anak terhadap hal-hal yang dilarang tersebut sehingga anak-anak menajdi tidak patuh dan melawan guru.

Jadilah guru yang dirindukan, tanpa mematikan kreativitas anak!

Tweet

Subscribe to receive free email updates: