1.3.a.10 AKSI NYATA || VISI GURU PENGGERAK



Judul : Pendidikan Life Skill Untuk Menumbuhkan Kemandirian Siswa

Nama : Fittriyanti (CGP_Kab. Bireuen)

1.1        Latar Belakang

Inkuiri apresiatif model BAGJA merupakan salah satu pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Dimana sekolah harus mengaplikasikan pendekatan tersebut dengan tahapan BAGJA agar kami sebagai guru penggerak bisa mewujudkan visi dan misi guru penggerak untuk mewujudkan merdeka belajar terutama dalam hal kemandirian siswa. Prinsip IA dan ajaran filosofi Ki Hadjar Dewantara tentang merdeka belajar dan percaya bahwa setiap murid memiliki potensi dan mampu untuk melakukannya. Tentu  dalam hal ini, guru mengerti serta memahami bahwa murid memiliki potensi yang sama tingginya. Maka dari itu tugas guru adalah memfasilitasi dan menjadi jembatan bagi murid untuk menunjukkan potensi dan bakat terbaiknya.

Tujuan Pendidikan kecakapan hidup (life skill) adalah mempersiapkan anak baik secara akademik, sosial dan emosional di dalam menghadapi kesulitan dan permasalahan kehidupan dengan demikian diharapkan kelak anak memiliki kesiapan untuk menghadapi hidupnya dimasa depan sehingga anak dapat menghadapi kesulitan yang lebih tinggi dan masalah yang lebih besar. Melalui kecakapan hidup yang dimiliki anak tidak akan mengalami kesulitan dalam berinteraksi dan beradaptasi dengan situasi dan kondisi yang ditemuinya. Dengan kata lain kecakapan hidup dapat membentuk kepribadian anak menjadi pribadi yang tidak mudah berputus asa dan pantang menyerah serta bertanggung jawab.

1.2        Tujuan

Adapun tujuan dari aksi nyata ini adalah sebagai berikut.

a)     Menumbuhkan sikap kemandirian siswa.

b)     Meningkatkan kreatifitas dan  keaktifan peserta didik dalam berkreasi.

c)      Meningkatkan kolaborasi antar peserta didik.


1.3        Tolak Ukur

Yang menjadi Tolak Ukur dalam aksi nyata ini adalah peserta didik memiliki kebebasan dalam berkreasi dan mengekpresikan diri saat melakukan kegiatan kecakapan hidup (life skill). Guru dan peserta didik dapat berkolaborasi dalam mewujudkan kemadirian peserta didik.

1.1        Lini Masa Tindakan Aksi Nyata

1.  Mengajukan rencana kepada kepala sekolah tentang pendidikan kecakapan hidup (life skill)

2.  Melakukan diskusi bersama kepala sekolah dan rekan guru.

3.  Berkolaborasi dengan rekan sejawat dalam melaksanakan pembelajaran yang berpihak pada siswa melalui pendidikan kecakapan hidup.

4.  Melaksanakan evaluasi dan refleksi pada kegiatan aksi nyata.

1.2        Dukungan yang dibutuhkan

Adapun dukungan yang dibutuhkan, antara lain:

1.    Dukungan dari Kepala Sekolah

2.    Rekan Guru

3.    Pesrta didik

4.    Wali Murid/komite sekolah

5.    Sarana dan prasarana

1.3        Hasil Aksi Nyata

Pelaksanaan aksi nyata ini mendapatkan hasil yang sangat baik, dan sangat bermanfaat bagi peserta didik. Kegiatan pembelajaran yang berorientasi pada kecakapan hidup sangat bermanfaat bagi peserta didik, diantaranya sebagai bekal dalam menghadapi dan memecahkan problema hidup dan kehidupan, baik sebagai pribadi yang mandiri, warga masyarakat, maupun sebagai warga negara. Jika hal itu dapat dicapai, maka faktor ketergantungan terhadap lapangan pekerjaan yang sudah ada dapat diturunkan, yang berarti produktivitas nasional akan meningkat secara bertahap dan anak-anak berpeluang sukses dimasa depan.

1.4        Keberhasilan dan kegagalan

Setiap kegiatan yang dilakukan tentunya tidak terlepas dari kata keberhasilan dan kegagalan. Berdasarkan kegiatan yang dilakukan pada aksi nyata modul 1.3 “Visi Guru Penggerak”, keberhasilan yang diperoleh yaitu peserta didik dapat berkembang sesuai usianya, memperoleh pembelajaran yang menyenangkan, leboh mandiri dan berpeluang sukses dimasa depan.

Sedangkan kegagalan yang terjadi selama pelaksanaan aksi nyata ini adalah ada sedikit tanggapan negatif mengenai aksi ini, karena mereka merasa hal ini terlalu tinggi dan terlalu susah untuk dijalankan dijenjang sekolah dasar, terkendala pembiayaan.

1.5        Rencana Perbaikan

Rencana perbaikan dan pengembangan di masa yang akan datang yaitu dengan melaksanakan kegiatan perbaikan dan solusi untuk meminimalisir kekurangan tersebut diantaranya adalah berusaha semaksimal mungkin agar semua kelas dapat menerapkan pendidikan berorientasi kecakapan hidup agar peserta didik lebih mandiri. Selain itu, meningkatkan kolaborasi dengan rekan sejawat agar kegiatan yang dilakukan dapat bersinergi dengan mapel yang lain serta lebih menyenangkan dan tidak memberatkan siswa, serta memberikan pemahaman kepada rekan sejawat bahwa kegiatan ini akan sangat bermanfaat untuk peserta didik kedepannya dan mampu melahirkan generasi yang mandiri sesuai dengan profil pelajar Pancasila.

1.6        Dokumentasi

Gambar 1. Guru sedang membimbing peserta didik dalam membuat Puding 

Gambar 2. Siswa sedang membuat Bros dari kain flanel

Semoga bermanfaat.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "1.3.a.10 AKSI NYATA || VISI GURU PENGGERAK "

Post a Comment